Friday, February 10, 2012

LIHATLAH ORANG TERSAYANG SEMASA TENGAH TIDUR

melihat orang yang kita sayang pada saat dia tidur... .. Renungkan/lihatlah betapa sayangnya kita pada mereka... ..

Pernahkah anda menatap orang-orang yang anda sayang saat mereka sedang tidur? Kalau belum, cubalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.

Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun akan tampak polos dan jauh berbeza jika ia sedang tidur.

Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah. ... Lihatlah ibu anda... . Hmm... kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar kerana menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari menguruskan keperluan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebeli kita semata- mata kerana rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.

Cubalah menatap wajah orang-orang yang kita cintai..sayangi itu... Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya...

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang-kadang tertutupi oleh salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu akan tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan serta memenatkan mereka namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun membantu untuk mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini". Dan penyebab lelah dan penat itu? Untuk siapa dia berpenat lelah Tak lain adalah KITA... ..

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, isteri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah menemani hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan rasa terharu seketika menerpa jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, untuk selamanya ...

BIASA DAN LUAR BIASA

1. Sembahyang

Yang biasa
Ramai dari kita yang sembahyang. Yang biasa, kita sembahyang apabila telah masuk waktu. Yang kerap berlaku juga, sembahyang kita di akhir waktu. Mungkin pepatah orang putih Better late than never menjadi pegangan kita. Inilah golongan yang hanya tahu dirinya hamba tapi tak rasa hamba.

Luar biasa
Orang yang selalu menunggu-nunggu waktu untuk sembahyang. Seperti seorang yang sangat merindukan pertemuan dengan kekasihnya. 15 minit sebelum azan, dia dah duduk di tikar sembahyang. Kalau begitu, sahihlah dia orang luarbiasa

2. Sedekah

Biasa
Kalau kita sedekah, kita mahu seluruh dunia tahu. Kalau tak panggil press, sekurang-kurangnya, kita bercerita pada orang. Kita mahu orang tahu kita pemurah. Agaknya kita memang tak nak pahala sebab hanya sedekah yang ikhlas akan dibalas oleh Tuhan.

Luarbiasa
Apabila bersedekah, kita lebih suka melakukan secara sembunyi. Ibarat kata, tangan kanan sedekah, tangan kiri pun tak tahu. Yang penting bagi kita ialah membantu meringankan kesusahan orang. Itu pun kita bimbang juga kalau-kalau dalam hati ada rasa riyak atau takjub dengan diri sendiri.
Sedangkan kita berharap dengan banyak bersedekah, akan turun rahmat serta ampunan Tuhan.


3. Berjaga malam

Biasa
Kita biasa berjaga malam. Sama ada untuk tengok bola sepak piala dunia, atau melayan VCD terbaru. Yang lebih teruk, kalau malam dihidupkan dengan berhibur di pusat-pusat hiburan.

Luarbiasa
Malam kita dihidupkan dengan pelbagai ibadah dan amalan. Ketika orang lain lena dibuai mimpi, kita meninggalkan tilam empuk untuk bertahajud dan menghisab diri. Bagi kita, kesepian malam adalah saat paling sesuai untuk kita merayu kasih sayang Tuhan, Pencipta kita. Memohon keampunan, rahmat dan nikmat dari-Nya. Ini malam para nabi dan para wali.
Kalau kita konsisten beribadah malam, memang kita ikut tradisi orang-orang yang luar biasa.

4. Kerja

Biasa
Kita cukup berbangga bila berjaya di dalam sebarang kerja. Sama ada dalam kerjaya, pelajaran mahupun bila dapat buat banyak amal ibadah. Kita rasa, kalau tak kerana otak kita yang genius, atau kerja kuat kita, tentu kita gagal.
Sebab itu kita mudah pandang rendah pada orang yang kurang upaya atau kurang berjaya. Walaupun kita ucapkan alhamdulillah, tapi di hati kecil kita tak rasa apa yang berlaku, Tuhan punya kuasa.

Luarbiasa
Bila kita dapat rasakan segala yang kita miliki adalah dari Tuhan. Kita sangat yakin bahawa kekayaan, pangkat dan kelulusan tidak akan kita nikmati kalau tidak dengan izin Tuhan. Makin banyak nikmat yang kita dapat, makin tinggi rasa kehambaan.
Bimbang dan cemas kalau-kalau kita tidak mampu berterima kasih kepada Tuhan sehingga tersilap menggunakan nikmat dari-Nya. Makin banyak ibadah pula, makin takut dengan Tuhan . Luar biasalah
jika manusia dapat merasakan dirinya hanya hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa.